Jakarta, reportmalut.com,-Dalam rangka memperingati Hari Kartini, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) menggelar program Taman Asuh Sayang Anak di Kelas Orang Tua Hebat (TAMASYA di KERABAT) Seri 3 Tahun 2025. Kegiatan ini mengangkat tema "Tumbuh Bahagia, Bukan Tumbuh Terluka: Stop Bullying pada Anak", dan berlangsung secara hybrid di Vasaka Hotel Jakarta serta daring melalui Zoom dan YouTube kemendukbangga_bkkbn. Kamis (24/04/2025(
Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, S.Sos., dalam sambutannya mengajak seluruh pihak untuk terus menumbuhkan semangat Kartini dengan menciptakan lingkungan yang bebas dari perundungan sejak dini.
"Dengan meneruskan semangat yang dimiliki Kartini, diharapkan seluruh pihak dapat berupaya menciptakan lingkungan yang bebas dari perundungan sejak usia dini untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa yang berkualitas demi mewujudkan Indonesia Emas 2045," ujar Wamen Isyana.
Wamen menekankan pentingnya masa kanak-kanak sebagai periode penuh kegembiraan, pembelajaran, dan pertumbuhan optimal. Namun, kenyataannya masih banyak anak yang menjadi korban bullying dan kekerasan, baik fisik maupun psikis.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Dr. Aris Adi Leksono, M.Pd., memaparkan bahwa KPAI menerima lebih dari 3.000 laporan pelanggaran hak anak setiap tahun, dengan kasus terbanyak terjadi di lingkungan keluarga, disusul oleh satuan pendidikan. Bentuk kekerasan yang sering terjadi meliputi kekerasan seksual, kekerasan fisik dan psikis, serta eksploitasi anak di dunia maya.
Sementara itu, Dr. Ira Puspitawati, M.Si., seorang psikolog yang menjadi narasumber dalam acara tersebut, menekankan bahwa pencegahan bullying sebaiknya dimulai dari rumah.
"Orang tua perlu membangun komunikasi yang terbuka, menerapkan disiplin dengan kasih sayang, memantau aktivitas digital anak, serta menjalin kerja sama yang erat dengan pihak sekolah," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Wamen Isyana juga menekankan pentingnya kebiasaan berdialog dalam keluarga sebagai salah satu kunci membangun ikatan batin yang kuat antara orang tua dan anak. Hal ini dianggap penting untuk mencegah anak menjadi korban maupun pelaku bullying.
“Melalui Kelas Orang Tua Hebat ini, mari bersama-sama kita tanamkan nilai-nilai empati, saling menghargai, dan menolak segala bentuk kekerasan sejak dini," ajak Wamen Isyana kepada seluruh peserta TAMASYA di KERABAT Seri 3.
Acara ini sekaligus mempertegas komitmen Kemendukbangga/BKKBN dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, sejalan dengan misi besar Indonesia menuju Indonesia Emas 2045. (***)