SANANA – Pemerintah Desa Fuata, Kecamatan Sulabesi Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula, terus memperlihatkan komitmen nyata dalam menanggulangi persoalan stunting di wilayahnya. Salah satu bentuk nyata dari upaya tersebut adalah penyelenggaraan kegiatan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang dilaksanakan secara rutin setiap bulan.
Kegiatan Posyandu dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang berlangsung pada Senin, 14 September 2025, merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Desa Fuata dan Puskesmas (PKM) Fuata. Kegiatan ini dipusatkan di Gedung Posyandu Desa Fuata dan dihadiri oleh Kepala Desa Hamsan Panigfat, perangkat desa, kader Posyandu, serta petugas kesehatan dari PKM Fuata.
Dalam keterangannya, Kepala Desa Hamsan Panigfat menjelaskan bahwa seluruh kegiatan Posyandu tersebut didanai melalui alokasi Dana Desa.
“Kami rutin menyelenggarakan kegiatan ini setiap bulan. Harapannya, dengan adanya pemantauan kesehatan yang berkelanjutan dan pemberian makanan tambahan, kita bisa menekan angka stunting di desa,” ujarnya.
Meskipun kehadiran belum mencapai 100 persen, pelaksanaan kegiatan ini dinilai sebagai langkah konkret dan strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat desa, khususnya dalam menanggulangi stunting sejak dini.
Dengan dukungan anggaran dari Dana Desa serta koordinasi yang baik antara pemerintah desa dan tenaga kesehatan, Desa Fuata optimistis dapat mewujudkan generasi yang lebih sehat dan kuat di masa mendatang.(Redaksi Reportmalut.com / Noah)
Pemdes Fuata juga tengah menyiapkan program lanjutan berupa penyaluran susu dan sirup bagi balita yang mengalami kekurangan gizi. Program ini akan dilaksanakan berdasarkan data yang dihimpun oleh Bidan Desa.
Bidan Desa Fuata, Erni Tamnge, dalam laporannya menyebutkan bahwa dari total sasaran sebanyak 53 bayi balita, 23 ibu hamil, dan 89 lansia, hanya sebagian yang hadir dalam kegiatan Posyandu kali ini.
“Yang hadir terdiri dari 14 bayi balita, di mana tiga di antaranya mengalami kekurangan gizi, namun tidak ditemukan kasus gizi buruk. Selain itu, ada lima ibu hamil—dua berasal dari desa lain—dan 40 lansia,” terangnya.
Meskipun kehadiran belum mencapai 100 persen, pelaksanaan kegiatan ini dinilai sebagai langkah konkret dan strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat desa, khususnya dalam menanggulangi stunting sejak dini.
Dengan dukungan anggaran dari Dana Desa serta koordinasi yang baik antara pemerintah desa dan tenaga kesehatan, Desa Fuata optimistis dapat mewujudkan generasi yang lebih sehat dan kuat di masa mendatang.(Redaksi Reportmalut.com / Noah)
.jpg)
