Jakarta, Reportmalut.com– Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi memulai perdagangan saham perdana tahun 2025 pada Kamis (2/1/2025). Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mewakili Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang berhalangan hadir, membuka acara tersebut dengan prosesi simbolis penandatanganan Sertifikat Pembukaan Perdagangan.
Dalam pidato pembukaannya, Sri Mulyani menyampaikan harapan agar pasar modal Indonesia terus menjadi salah satu pilar penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. "Pasar modal harus terus berinovasi dan memberikan kontribusi nyata dalam mendukung pembiayaan pembangunan, meningkatkan inklusivitas, dan memperluas partisipasi masyarakat," ujarnya.
Sri Mulyani didampingi oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi, dan Direktur Utama BEI Iman Rachman.
Mengawali tahun 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat pembukaan yang optimis. Setelah ditutup menguat 0,62% pada akhir perdagangan 2024 di level 7.079,90, IHSG hari ini menunjukkan sentimen positif dari investor. Kinerja ini mencerminkan optimisme terhadap stabilitas ekonomi Indonesia yang terus terjaga.
Sri Mulyani juga menyoroti pentingnya inovasi teknologi dan digitalisasi dalam pasar modal. "Penggunaan teknologi digital tidak hanya mempermudah akses investor tetapi juga memberikan peluang besar untuk menarik generasi muda dan pelaku usaha kecil menengah (UMKM) ke dalam ekosistem pasar modal," tambahnya.
Pidato Sri Mulyani juga menekankan pentingnya literasi keuangan. "Pasar modal harus menjadi lebih inklusif, tidak hanya untuk perusahaan besar tetapi juga untuk UMKM. Sinergi antara BEI, OJK, dan pemangku kepentingan lainnya diperlukan untuk menciptakan ekosistem pasar modal yang inklusif dan berkelanjutan," tegasnya.
Sebelumnya, pada pembukaan perdagangan BEI tahun 2024, Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga menekankan pentingnya literasi keuangan dan sinergi antara pelaku pasar untuk meningkatkan daya tarik pasar modal Indonesia.
Tahun 2025 diharapkan menjadi momentum bagi pasar modal Indonesia untuk melanjutkan tren positif yang telah dicapai pada 2024. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, regulator, dan pelaku pasar, Indonesia optimistis dapat memperluas basis investor sekaligus meningkatkan daya saing di tingkat global.
Acara pembukaan ini dihadiri oleh jajaran petinggi pemerintah, regulator, serta pemangku kepentingan pasar modal, menjadikan momen ini simbol komitmen bersama untuk memperkuat stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui pasar modal. (Fy)