SANANA, Reportmalut.com – Kepala Desa Nahi, Kecamatan Sulabesi Barat, Kabupaten Kepulauan Sula, beserta bendaharanya diduga gelapkan Anggaran Dana Desa (DD) Tahap I tahun 2023.
Pasalnya, anggaran untuk pembuatan talud hingga sampai saat ini belum juga dikerjakan sementara anggaranya telah dicairkan.
Ketua Pemuda Desa Nahi, Ardi Umafagur mengaku baru mengetahui anggaran tersebut telah cair dari salah satu oknum pegawai Inspektorat Daerah Kepulauan Sula.
"Kami tahu anggaran fisik tahap I sudah cair ini dari salah satu oknum anggota tim auditor yang menelpon bendahara desa dan bertanya apakah pekerjaan fisik tahap sudah dikerjakan atau belum. Dan bendahara menyampaikan kepada anggota tim auditor bahwa pekerjaan tersebut sudah dikerjakan dan saat ini masyarakat telah mengangut material pasir dan batu," kata Ardi, Rabu, (02/08/2023).
Mendengar hal tersebut, lanjutnya, dirinya langsung kembali menyampaikan kepada pegawai Inspektorat tersebut dan mengatakan bahwa apa yang disampaiakan bemdahara itu tidak benar karena sampai saat ini tidak ada satu pekerjaan pun yang telah dikerjakan.
"Boleh juga bendahara berani bohongi Inspektorat," ungkapnya
Ardi menduga, anggaran untuk pekerjaan fisik ini dipersiapkan untuk pengembalian anggaran ketahanan pangan 2022 yang diduga fiktif.
"Saya meminta kepada Pemda Kepulauan Sula dalam hal Inspektur inspektorat agar tidak mendengar apa yang disampaikan oleh kades dan bendes," pintanya.
Sementara Ketua BPD Desa Nahi, Sumartini Umafagur mengaku tidak mengetahui jika anggaran tahap I telah dicairkan oleh bendahara dan kepala desa
"Kami BPD tidak ada pencairan, kami baru tahu dari ketua pemuda dan masyarakat bahwa sudah ada pencairan anggaran fisik tahap I. Sampai saat ini, kades dan bendes selalu tutupi segala hal dari kami BPD. Entah ada apa karena APBdes saja tidak pernah diberikan kepada kami," Tandas Sumartini.(NOAH)
.jpg)
