SANANA - Ketua Netfid Kepulaun Sula (Kepsul) Fahrul Pora, memberikan apresiasi atas kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kepsul terkait agenda sosialiasi ke siswa-siswi SMA sebagai pemilih pemula, Rabu (29/09).
"Sebagai lembaga pemerhati pemilu, tentu sangat memberikan apresiasi kepada KPU Sula yang telah melakukan kegiatan dengan melibatkan siswa dan siswi SMA," ungkap Fahrul.
Tentu, Fahrul menilai kegiatan yang dilakukan oleh KPU hari ini sudah jauh hari sebelum momentum politik jauh sangat baik. "Semoga tahapan yang masih jauh ini dapat memberikan bekal kesiapan, membentuk karakter yang matang kepada pemilih pemula ketika menghadapi tahapan proses pemilihan ke depan nanti," bebernya.
Selain itu, lanjutnya, sangat penting partisipasi pemilih dalam setiap momentum politik. Partisipasi politik masyarakat tersebut itulah yang akan menentukan kualitas dari jalannya sebuah proses demokrasi, terutama di Sula.
"Partisipasi tidak hanya sebatas memberikan pilihan politik pada surat suara di TPS, akan tetapi partisipasi memberikan posisi penting setiap pemilih adalah subyek aktif dalam setiap tahapan Pemilu. Itulah makna sebenarnya dari pemilu sebagai sarana kedaulatan rakyat untuk menentukan perubahan," ungkap Fahrul.
Setiap momentum pemilu, pemilih pemula selalu menjadi target bagi oknum elit politik untuk dipengaruhi dalam meraup suara dan juga rentan diajak terlibat dalam pelanggaran pemilu. Di sinilah pentingnya kegiatan-kegiatan pendidikan politik untuk membentuk kerakter sebagai pemilih cerdas.
Selain itu, Fahrul menambahkan, bisa mengakses media-media online maupun bahan bacaan tentang politik dan kepemiluan untuk menambah wawasan.
"Kita tidak bisa menyerahkan sepenuhnya kepada penyelenggara seperti Bawaslu dengan kerja-kerja pengawasannya, tetapi menjadi tanggungjawab kita semua, termasuk kami di lembaga pemerhati pemilu," pungkasnya.
Apalagi, Fahrul menyampaikan, jumlah penyelenggara yang terbatas dari kabupaten sampai ke desa-desa. Tidak sebanding dengan banyaknya jumlah tim dan simpatisan pemenangan dari para konstestan, belum lagi rentang kendali geografis daerah pengawasan yang luas dan sulit, maka dibutuhkan peran pengawasan partisipatif masyarakat termasuk siswa dan siswi para pemilih pemula.
"Partisipasi ikut memberikan informasi kepemiluan kepada masyarakat berkaitan dengan tahapan pemilu, sebagai pemberi informasi awal atau masukkan terhadap setiap potensi adanya dugaan pelanggaran kepada KPU dan Bawaslu, dan lain sebagainya," tutupnya.(KS).