Tidore,- Salah satu buah incaran konsumen di Kota Tidore Kepulauan ialah Buah Salak. Uniknya, di Tidore terkenal dengan salah satu salak yang paling banyak minati yakni Salak Bobo.
Salak Bobo sendiri berasal dari hasil usaha tani warga kelurahan masyarakat Kelurahan Bobo. Saking terkenalnya, banyak pedagang penjual salak sering mengaku bahwa salak tersebut berasal dari Bobo. Padahal, kebanyakan salak tersebut dibeli dari tempatain lalu dijual di Pasar di Kota Tidore dengan label Salak Bobo.
Alhasil, kondisi ini meresahkan petani salak Bobo. Pasalnya, banyak pembeli yang mengeluh soal kualitas buah salak yang di beli mengatasnamakan salak Bobo.
" Ada pembeli yang beli salak abis kamari mengeluh di sini, katanya dorang beli di Bobo ini sudah tapi rasanya asam " ungkap Ramli, salah satu petani salak di Kelurahan Bobo. Minggu, (07/02)
Ramli pun menjelaskan bahwa untuk mengetahui salak dari hasil petani di Bobo dan dari luar itu bentuk warna dan rasanya berbeda.
" Kalau pembeli yang so biasa beli akan dorang tau mana salak dari Bobo deng yang di luar. Kalau di sini warnanya mengkilat dan lebih segar warnanya dan biasa torang jual deng oki (tangkai) yang baru ambe di kobong," Jelas Ramli.
Ramli juga menyarankan agar memudahkan pembeli mendapatkan salak asli dari kelurahan Bobo maka langsunh membeli di petani Salak.
" Kalau mau beli langsung saja ke torang ( petani ) , di Bobo ini cuma di lingkungan Loda yang jual, sedangkan jual keluar hanya Ibu Nona di pasar Rum," tambah petani salak ini
Petani salak inipun berharap agar proses penjualan harus mengedepankan kejujuran agar tidak merugikan pihak lain.
" kalau bajual itu harus jujur, kalau bukan salak Bobo jang bilang salak dari Bobo, ini kase rugi pembeli deng torang yang selama ini selalu jaga kualitas salak ini" Tutup Ramli ( Al )
