-->
    |


Presma Nilai Pemda Sula Tak Paham Keinginan Petani

SANANA, - Presiden Mahasiswa (Presma) STAI Babussalam Sula, Maluku Utara (Malut) Raski Soamole, menanggapi terkait anjloknya harga komoditi khususnya cengkih dan kopra di Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul).

Raski menyebut, anjloknya harga komoditi di Sula baik cengkih maupun kopra karena Pemda Sula tidak memahami kondisi sosial maupun kultur dari sisi pertanian. Belum lagi, banyak program pemerintah yang tidak kontekstual dengan kondisi masyarakat Sula.

"Misalnya tidak ada satupun perusahaan daerah yang orientasinya mengolah hasil pertanian khususnya kopra dan cengkih. Terkesan Pemda tak paham keinginan masyarakat Sula ," jelas Raski kepada Reportmalut.com, Selasa (15/09).

Sementara itu, tambah Raski, permainan pasar dalam hal transaksi jual beli pun di tentukan semuanya oleh pembeli yang pada akhirnya petani kecil menjadi korban secara langsung sehingga dirinya bisa menjustikasi bahwa Pemda Sula memang sengaja menyengsarakan rakyatnya.

Tentu, berbagai macam program yang dibuat Pemda Sula tidak pernah relevan dengan apa yang diinginkan rakyat Sula.

" Sebut saja sawah, batik, dan bahkan pariwisata yang hanya menguntungkan kelompok tertentu saja. Padahal kalau mau dilihat, Sula sebagian besar hasil pertanian terdiri dari kelapa, cengkih, coklat dan pala," ujarnya.

Seharusnya, Pemda Sula kedepannya mengkonsepsikan ke dalam bentuk regulasi." saya harapkan dari Pemda Sula jika rakyat Sula hanya petani kelapa dan cengkih, jangan paksa mereka menanam padi dan jagung. Itulah yang harus dilihat Pemda Sula terhadap nasib masyarakat Sula," tutup Raski. (KS).

Komentar

Berita Terkini