Pertanyakan Penanganan Covid-19, Massa Sebut "Seng Positif Seng Cair"
SANANA, - Sejumlah Mahasiswa bersama masyarakat Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) melakukan unjuk rasa terkait penanganan Covid-19 yang dinilai terdapat keganjalan. Dalam amatan Report Malut.com, Rabu (10/06) massa aksi yang tergabung dari berbagai elemen masyarakat juga memegang Pamflet dengan tulisan," Seng positif seng cair", (Tidak Positif Tidak Cair).
Massa bergerak dari pasar Basanohi Sanana hingga lokasi tempat Karantina yang berada di SMP Negeri 1 Sanana yang di kawal ketat oleh anggota Polres Kepsul.
Amat, dalam orasinya menyampaikan, ada keganjalan di balik pananganan Covid-19. Dimana menurutnya, pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 tidak jelas. Sementara tempat karantina yang berada di SMP Negeri 1 Sanana juga dinilai tidak layak. Kondisi ruangan karantina banyak nyamuk dan lain sebagainya.
"Kami pertanyakan kenapa pasien harus di jemput di malam hari. Selain itu, kondisi pasien sehat-sehat saja, kami pikir Covid-19 ini tidak benar," ucapnya.
Dalam unjuk rasa ini, ada beberapa poin tuntutan di antaranya, meminta dengan hormat kepada pemerintah agar pelaksanaan identifikasi Covid-19 harus sesuai SOP. Kemudian, meminta kepada pemerintah agar pasien yang dinyatakan positif harus ada transparansi data. Selanjutnya, meminta kepada pemerintah agar melaksanakan Rapid Tes secara menyeluruh dan meminta kepada pemerintah agar lebih serius menanggapi adanya pandemik Corona Virus ini. (KS)