Kerakusan Pengurus Cabang dan Ketakutannya
Oleh: Kurniawan Ahmad
(Anggota Biasa HMI Cabang Ternate)
Seiring perkembangan waktu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ternate, dari fase terbentuknya di tahun 1964 yang didirikan oleh ayahanda almarhum Yusuf Abdurahman.
Kita ketahui secara bersama bahwa ayahanda tercinta almarhum Yusuf Abdurahman mendirikan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ternate dengan susah payah. Mereka merelakan waktunya dari Jakarta menuju ke Kota Ternate, demi mendirikan himpunan yang suci ini yaitu HMI Cabang Ternate.
Dari perjalanan beliau, selama tiga bulan dari Jakarta ke KotaTernate melalui proses rintangan yang sangat luar biasa menggunakan kapal laut. Perlu di ketahui selama perjalanan itu Ayahanda almarhum Yusuf Abdurahman kehabisan makanan di perjalanan.
Beliau mengambil kertas tulis sambil mencelupkannya ke lautan dan memakannya. Beliau mempertaruhkan kesehatan bahkan nyawa menjadi ancaman demi berdirinya HMI Cabang Tenate. Tapi apa balasan kita untuk beliau ? apa yang sudah kita berikan pada Himpunan ini?
Malah sepercik kekecewaan yang luar biasa oleh sebagian besar kaders HMI Cabang Ternate yang notabenenya berada di lingkup Komisariat terhadap kakanda Pengurus cabang yang sampai hari ini belum menyelenggarakan Konfercab padahal sudah melampaui batas kepengurusan.
[cut]
Kakandaku pengurus cabang, panglima tertingi dalam himpunan ini bukanlah pengurus cabang, Badko, bahkan PB HMI sekalipun. Tetapi, panglima tertingi kita dalam himpunan ini adalah Konstitiusi. Dan di dalam kontitusi telah termaktub Pada pasal 13 ART HMI. Poin lima dan enam menegaskan bahwa, (5). Konfercab/Muscab diselengarakan satu kali dalam setahun. (6), jika ayat 5 tidak terpenuhi, maka pengurus besar HMI menunjuk karetaker untuk menyelengarakan Konfercab/Muscab.
Dari poin di atas sudah menegaskan bahwa pengurus cabang telah menyalahi aturan dalam konstitusi HMI. Mungkinkah adinda harus mengadu ke PB agar segera menurunkan karateker dalam menyelengarakan Konfercab?
Kakanda pengurus cabang sebagian besar kaders di komisariat yang telah susah payah merelakan waktunya dalam membesarkan nama baik HMI cabang Ternate. tetapi, apa balasan kakanda pengurus cabang terhadap adinda-adinda yang ada di komisariat? Kakanda telah membunuh regenerasi tanpa membuat Pleno II, HMI ini bukan hanya milik kalian kakanda pengurus cabang tetapi HMI ini milik kita bersama.
Kakandaku pengurus cabang, kaders di komisariat bertanya-tanya akan terselalenggaranya pleno II (Konfercab). tetapi sebelum pleno II di laksanakan, ada tahapan Pleno I yang harus di selenggarakan.
Apakah pleno I ini sudah di buat dan telah selesai tahapan pleno I ini kakanda sekalian?. Kalau sudah di buat dan telah selesai, kenapa sebagian kaders di komisariat tidak mengetahui itu. Apakah ini yang kakanda takutkan? Hingga kakanda selalu menghindar dari setiap kritikan.
Kakandaku mungkin adinda sedikit lancang. Adinda ingin sampaikan bahwa setiap orang yang selalu menghindar dari kritikan itu menandakan orang-orang yang minim pengetahuan, dan malas dalam berfikir.*