Foto : Kadis Kesehatan Kab. Kepulauan Sula |
Sanana- Dinkes Kab. Kepulauan Sula menemukan stunting tahun 2017 lebih tinggi dibandingkan dengan stunting tahun 2018 di Kecamatan Mangoli Barat. Perbedaan tersebut ditemukan setelah dilakukan pendataan oleh pihak Dinkes Kabupaten kepulauan sula. (5/12)
dr. Ilmi Husen, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Kepsul saat ditemui awak media mengatakan bahwa stunting adalah istilah yang baru didengar oleh masyarakat awam. Baginya, pihak kesehatan saja mengganggap bahwa belum tepat menggunakan definisi operasional stunting. Olehnya itu pihaknya juga mengundang pihak provinsi untuk melakukan pemeriksaan kembali pada tahun 2018 dan hasilnya sangat berbeda.
“kami juga mengundang pihak provinsi untuk kembali melakukan pemeriksaan ulang di tahun 2018”. Ungkapnya.
Sementara itu, untuk kecamatan Mangoli Selatan, Kab. Kepsul akan dikunjungi langsung oleh wakil menteri kesehatan (Wamenkes RI) untuk melihat secara langsung dan ditindak lanjut terkait dengan penata laksana berdasarkan hasil evaluasi data stunting.
Yang dimaksud dengan stunting ini berhubungan dengan penilaian gizi tetapi berbeda dengan gizi buruk. Kalau stunting dinilai semenjak janin dalam kandungan sampai umur 2 tahun. Penilaian Stunting berhubungan dengan tinggi badan yang tidak sesuai dengan umur,Tutupnya. (Mida)