Kala senja menikam kemesraan
Ditengah serangan manja gulungan ombak mengisahkan nyayian di telinga.
Merdu...
Indah...
Senja datang, memerah pekat.
Di
tepi pantai ini, aku masih saja menyimak.
Kebiruan samudra mulai melepas hilang berlahan, turun
Buiih perlahan terurai dimakan waktu
Dan
cerahnya petang perlahan mulai meredup
Ah, mungkin tugasnya telah usai
Malam penuh kedamaian beriringan datang dengan cinta illahi.
Aku menyimak
Kepada yang telah datang.
Angin, terang menghilang, berganti gelap.
Sedangkan bulan mulai tersenyum malu-malu.
Rindu dan cahaya menjadi bintang yang gemilang
Aku masih menyimak,sebelum lupa kunyalakan pelita.
Malam ini, seketika aku merindukanmu.Aku merindu menyimakmu, seperti aku hari ini meyimak keindahan.
Aku diam-diam menyimakmu, menyimak rindu yang tak pernah usai kau pancarkan
Aku diam-diam mendengar nyanyianmu, tentang cinta, masa depan dan kerajaan.
Aku diam-diam menyimakmu, bahkan sebelum gelap datang pelita telah kunyalakan
Terima kasih senja....
Penulis : Faisal Yamin
(Mahasiswa FKIP Universitas Khairun Ternate)